https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/issue/feed Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) 2022-12-27T00:00:00+00:00 Wen Via Trisna, SKM., MKM [email protected] Open Journal Systems <p>Jurnal online mahasiswa Program Studi Rekam Medis Informatika Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru (e-ISSN 2776-6314) berisikan artikel ilmiah dari Tugas Akhir dan atau sebagian dari Tugas Akhir mahasiswa Diploma Tiga (3) Program Studi Rekam Medis Informatika Kesehatan yang merupakan kewajiban mahasiswa menggunggah karya ilmiah sebagai syarat ujian sarjana. Kewajiban unggah tersebut tertuang dalam Peraturan Ketua STIKes No. 415/UN19/AK/2012 tentang Pedoman Penerbitan Karya Ilmiah Sebagai Persyaratan Kelulusan Mahasiswa Diploma Tiga (3) STIKes Hang Tuah Pekanbaru.</p> https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/359 Tinjauan Pelaksanaan Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan Pasien Baru di Rumah Sakit PMC Pekanbaru Tahun 2021 2021-08-09T05:23:34+00:00 Nurul Ummi Mahmuda [email protected] Yuyun Priwahyuni [email protected] <p>Penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan dimulai dari pasien mendaftar sampai dokumen rekam medis disediakan/ditemukan. Standar Pelayanan Minimal penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menteri Kesehatan/SK/II/2008 ialah lebih kurang ≤ 10 menit, mulai dari pasien mendaftar sampai dokumen rumah sakit disediakan/ditemukan oleh petugas rumah sakit. Tujuan dari Penelitian ini adalah diketahui tinjauan pelaksanaan penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan pasien baru di rumah sakit PMC pekanbaru. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, jenis sampling penelitian ini adalah <em>purposive sampling, </em>yaitu jumlah sampel ditentukan oleh teori <em>saturation </em>yaitu berhenti mengumpulkan data jika tidak ada lagi informasi yang baru, Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik <em>non</em>-statistik dengan metode wawancara dan observasi. Hasil Penelitian yang didapatkan yaitu dari 3 orang yang dilakukan penelitian 2 diantaranya menghabiskan waktu lebih dari &gt; 10 menit dalam pelayanan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasien baru sedangkan 1 orang lagi diperlukan waktu kurang &lt; 10 menit. Sistem Pendaftaran Rawat jalan sudah Komputerisasi tetapi belum SIMRS, Serta sarana dan prasarananya belum mencukupi seperti mesin pencetak kartu identitas berobat (KIB) yang sudah rusak, alur rekam medis pada assembling (perakitan/penyusunan) berkas rekam medis rawat jalan belum dilakasanakan, dan masih terdapat kekurangan SDM. Kesimpulannya maka dari itu didapatkan Hasil Observasi Antara 3 orang paien 2 diantaranya mengalami keterlambatan waktu dalam penyediaan dokumen rekam medis dimana ada beberapa faktor menjadi penyebabnya seperti mengangkat telepon masuk, komunikasi dua arah yang kurang maksimal (ketidakjelasan ucapan) dan kekurangan sumber daya manusia. sistem pendaftaran rumah sakit PMC pekanbaru sudah komputerisasi namun belum SIMRS dan telah memiliki alur rekam medis namun pada assembling (perakitan/penyusunan) dokumen rekam medis tidak dilakukan, sedangkan terkait sumber daya manusia rumah sakit sebenarnya membutuhkan tenaga SDM lebih.</p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/362 Gambaran Pelaksanaan Visum et Repertum Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2020 2021-08-09T03:47:18+00:00 Syavira Rahmasari [email protected] Sy Effi Daniati [email protected] <p><em>Visum et Repertum </em>adalah laporan tertulis yang dibuat oleh dokter dalam ilmu kedokteran <em>forensic</em> yang telah disumpah tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti yang diperiksa baik hidup atau mati ataupun bagian yang diduga bagian tubuh manusia berdasarkan keilmuannya. Mengingat pentingnya informasi medis untuk keperluan <em>Visum et Repertum</em> sebagai bukti perkara pengadilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui SOP, proses pembuatan, siapa saja yang melaksanakan, dan siapa saja pihak yang meminta <em>visum</em>. Rancangan penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan April di unit Rekam Medis, Instalasi Gawat Darurat, dan Pemulasaran Jenazah RSUD Arifin Achmad. Hasil penelitian kesesuaian SOP dengan pelaksanaan belim sesuai dikarenakan hasil <em>visum</em> tidak selalu diambil oleh pihak penyidik/kepolisian. Proses pembuatan <em>visum</em> sudah berjalan lancar dengan membawa surat permintaan <em>visum</em>. Siapa saja yang melaksanakan <em>visum</em> semua petugas sudah bertanggung jawab melaksanakan <em>visum</em>. Pihak peminta <em>visum</em> yaitu pihak penyidik/kepolisian tetapi belum sesuai dengan teori dikarenakan tidak ada ketentuan mengenai pangkat pihak penyidik/kepolisian. Kesimpulan kesesuaian SOP dengan pelaksanaan belum sesuai dengan SOP yang ada. Proses pembuatan sudah berjalan lancar. Semua pihak sudah melaksanakan <em>visum</em> sesuai dengan tanggung jawab. Pihak yang meminta <em>visum</em> belum sesuai dengan teori karena tidak ada ketentuan tertulis mengenai pangkat pihak penyidik/kepolisian.</p> <p> </p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/387 Faktor Penyebab Terjadinya Kerusakan Fisik Dokumen Rekam Medis Di Ruang Filing RSUD Teluk Kuantan Tahun 2021 2021-08-09T02:27:29+00:00 Kurnia Dwiyanti [email protected] Tona Doli Silitonga [email protected] Shauma Fajri [email protected] <p><em>Filling </em>adalah unit kerja rekam medis yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan, retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Di RSUD Teluk Kuantan pada bagian unit <em>filling</em> masih banyak terdapat rekam medis yang rusak seperti pada sampul dan lembar formulir yang robek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan fisik dokumen rekam medis di ruang <em>filling</em> RSUD Teluk Kuantan tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. informan penelitian ini ada tiga orang, yaitu satu kepala seksi rekam medis, satu kepala ruangan rekam medis dan satu petugas <em>filing</em>. Instrumen yang digunakan Pedoman observasi, Pedoman wawancara, Alat tulis dan kertas, Laptop, Dokumentasi, Alat perekam. Analisa dilakukan dengan cara triangguluasi. Hasil penelitian ini didapatkan Kerusakan fisik dokumen rekam medis di RSUD Teluk Kuantan dari segi fisik terjadi akibat terdapatnya atap yang bocor, rembesan air didinding dan ruangan yang lembab menyebabkan dokumen rekam medis menjadi&nbsp; rusak.Kerusakan fisik dari segi biologi&nbsp; terjadi akibat jamur dan debu. Tidak terdapat faktor kerusakan dari segi kimiawi. Telah memiliki SOP <em>filling </em>tapi belum ada SOP dalam pemeliharaan dokumen rekam medis di RSUD Teluk Kuantan. Dapat disimpulkan penyebab kerusakan fisik dokumen rekam medis dari segi fisik yaitu ruangan yang lembab dan rembesan air didinding, kerusakan dari segi biologi yaitu terdapat jamur dan debu pada dokumen. Di RSUD Teluk Kuantan belum memiliki SOP pemeliharaan dokumen rekam medis. Sebaiknya secepatnya memperbaiki atap yang bocor dan melakukan pemeliharaan secara berkala diruang rekam medis dan agar dapat membuat SOP pemeliharaan dokumen rekam medis.</p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/394 Pengaruh Ketepatan Kodefikasi Penyakit Terhadap Validasi Laporan Morbiditas Rawat Jalan Di RSUD Petala Bumi Pekanbaru Tahun 2021 2021-08-09T02:22:25+00:00 Kenisha Tiara Widodo [email protected] Haryani Octaria [email protected] <p>RL4b merupakan suatu laporan yang sangat penting bagi Rumah Sakit. RL4b adalah pelaporan tentang data keadaan morbiditas pasien rawat jalan yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan jumlah kunjungan yang terdapat pada unit rawat jalan Rumah Sakit untuk Tahunan. Hasil survei awal di RSUD Petala Bumi ditemukan Data Laporan 10 Penyakit Terbanyak yaitu penyakit pulpa dan periapical, gangguang infraksi dan akomodasi, konjungtivitis dan gangguan lain konjungtivita, strok tak menyebut pendarahan atau infark, nyeri punggung bawah, diabetes mallitus tidak bergantung insulin, amenare, migrain dan sinrom nyeri kepala lainnya, katarak dan gangguan lain lensa, gagal jantung/ Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ketepatan kodefikasi penyakit terhadap validasi laporan morbiditas rawat jalan. Jenis dan desain penelitian ini menggunkan metode kuantitatif dengan desain “<em>Crossectional”. </em>Hasil analisis hubungan ketepatan kodefikasi penyakit dengan validasi laporan morbiditas rawat jalan di RSUD Petala Bumi diperoleh bahwa ada sebanyak 15 (15,3%) kode diagnosa yang tidak akurat, dan kode diagnosa akurat sebanyak 83 (84,7%), validasi laporan morbiditas rawat jalan diperoleh bahwa ada sebanyak 17 (17,3%) laporan yang tidak valid, dan laporan valid sebanyak 81 (82,7%). Hasil uji statistik dengan <em>chi square</em> diperoleh Pvalue 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketepatan kodefikasi penyakit dengan validasi laporan morbiditas rawat jalan. Dari hasil analisis diperoleh pula OR = 128.375, artinya berkas RM yang tidak akurat mempunyai peluang 128.375 kali untuk tidak valid dalam pengisian laporan morbiditas rawat jalan. Kesimpulan penelitian ada hubungan ketepatan kodefikasi terhadap validasi laporan morbiditas rawat jalan. </p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/478 Tinjauan Pendistribusian Family Folder Di Puskesmas Rumbio Jaya Tahun 2021 2021-10-05T02:56:19+00:00 Fira Rahma Yanti [email protected] Sy Effi Daniati [email protected] <p>Pendistribusian Berkas Rekam medis yang baik merupakan Pendistribusian yang cepat, tepat, dan efisien. Waktu penyediaan dokumen Rekam Medis di mulai dari pasien mendaftar sampai Rekam Medis disediakan atau ditemukan petugas dengan standar waktu tertera yang ditetapkan adalah 10 Menit. Apabila lebih dari pada yang telah di tetapkan maka mempengaruhi pelayanan. Di Puskesmas Rumbio Jaya masih ditemukan pelayanan ≥ 15 Menit karena disebabkan petugas memiliki kerja merangkap/<em>Double Job</em> dalam mendistribusikan berkas. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pendistribusian <em>Family Folder</em> di Puskesmas Rumbio Jaya Tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Unit Rekam Medis Puskesmas Rumbio Jaya pada bulan Desember 2020-April 2021. Informa penelitian ini 3 orang. pengolahan data dilakukan dengan teknik triangulasi, analisis data dengan metode kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan observasi dan wawancara. Dalam pendistribusian <em>Family Folder</em> belum ada petugas khusus pendistribusian, untuk SDM bagian rekam medis masih kurang, tidak ada yang berlatar rekam medis, belum ada pelatihan dan seminar <em>work </em>tentang pendistribusian. Pendistribusian sudah sesuai SOP yang ada. Untuk sarana dan prasarana sudah cukup memadai. Kesimpulan dari penelitian ini masih banyak pendistribusian lewat dari 10 menit. Dan untuk petugas belum ada yang berlatar belakang rekam medis, belum ada pelatihan dan petugas khusus untuk pendistribusian. Sarannya puskesmas dapat memberikan pelatihan kepada petugas rekam medis.</p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/498 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidak Terlaksanannya Assembling Di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center (PMC) 2022-12-16T13:49:53+00:00 Lukman Hakim [email protected] Henny Maria Ulfa [email protected] Ns. Abdurrahman Hamid [email protected] <p>Di unit rekam medis terdapat bagian assembling yang memiliki peran penting meliputi sebagai peneliti<br />kelengkapan isi dan perakit dokumen rekam medis sebelum disimpan, menerima dokumen rekam medis dan mencatat dibuku register semua berkas yang masuk dan keluar dari unit pelayanan, mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang isinya belum lengkap dan secara periodik. Berdasarkan survey dan wawancara awal kepada kepala ruangan rekam medis di Rumah Sakit PMC, pernah terlaksananya assembling pada bulan Januari sampai bulan April 2020 tetapi dikarenakan kekurangan petugas rekam medis yang bekerja di Rumah Sakit PMC menyebabkan tidak terlaksananya assembling lagi. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini 3 orang terdiri dari 1 orang kepala ruangan rekam medis, 2 orang<br />petugas rekam medis. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Hasil penelitian di Rumah Sakit PMC untuk uraian tugas yang dimiliki oleh petugas rekam medis cukup baik karena dengan cara penarikan petugas keruangan yang membutuhkan, pengetahuan yang dimiliki oleh petugas rekam medis cukup baik karena petugas rekam medis sudah mengetahui pelaksanaan assembling hanya saja terkendala dengan petugas assembling yang belum ada, SPO assembling dirumah sakit PMC sudah ada, mengikuti sesuai kebijakan dan aturan agar dapat berjalan dengan<br />baik, dan penyebab tidak terlakasananya assembling karena kurangnya SDM maka dari itu Rumah Sakit PMC harus melakukan penambahan SDM agar pelaksanaan assembling dapat berjalan kembali.<br />Kesimpulan penelitian, Uraian tugas belum berjalan dengan optimal karena belum adanya petugas rekam medis khususnya assembling, pengetahuan Sudah mengetahui dan mengikuti pelatihan hanya saja terkendala pada SDM nya saja, SPO assembling Sudah mengikuti sesuai peraturan menteri kesehatan RI tentang perekam medis, penyebab tidak terlaksananya assembling karena kurangnya SDM.<br /><br /></p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/897 Tinjuan Sistem Penyimpanan Rekam Medis Menurut Standar Akreditasi KARS Versi 2012 Rumah Sakit Di RS Bhayangkara Tahun 2021 2022-10-28T07:59:26+00:00 Filia Yohazia [email protected] Desri Novita Yanti [email protected] <p>Salah satu bagian di Instalasi Rekam Medis yaitu bagian penyimpanan rekam medis disebut <em>filling</em>. Sistem penyimpanan berdasarkan lokasi penyimpanannya terdiri dari 2 (dua) cara yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Penyimpanan desentralisasi adalah terjadi pemisahan antara rekam medis rawat inap dan rawat jalan. Rekam medis disimpan di suatu tempat penyimpanan yang berbeda. Sedangkan sentralisasi yaitu penggabungan penyimpanan antara rekam medis rawat jalan dan rawat inap. Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Sistem Penyimpanan Rekam Medis Menurut Standar Akreditasi KARS Versi 2012 Rumah Sakit di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah <em>deskriptif</em> dengan pendekatan <em>kualitatif</em>. Informan penelitian 3 orang (Kepala, Koordinasi, dan petugas penyimpanan rekam medis). Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan teknik <em>triagulasi</em>, analisis data dengan analisis <em>kualitatif</em>. Hasil penelitian yaitu unsur <em>Man</em> (SDM) dalam dokumen kebijakan keamanan dan kerahasiaan ruangan informan 1 mengatakan sudah mengikuti pelatihan tentang pelaporan tetapi untuk penyimpanan secara khusus belum ada, sedangkan informan 2 &amp; 3 belum ada dan kuantitas SDM yakni keseluruhan informan sudah mencukupi. Unsur <em>material/machine </em>(sarana prasarana) dalam keamanan ruangan berkas rekam medis yang diletak di dalam kardus akibat rak yang sudah penuh dan ruangan yang sempit sehingga kurang nyaman dalam bekerja. Sementara <em>tracer</em> dan <em>outguide </em>tidak ada padahal mempermudah petugas dalam menyimpan berkas rekam medis. Unsur <em>methode</em> (SOP) perlindungan dokumen sistem penyimpanan rekam medis sudah memiliki SOP rekam medis dalam penyimpanan berkas rekam medis. Tetapi belum menjalakan sesuai SOP jadi dilaksanakan sesuai kebutuhan rumah sakit. Sebaiknya petugas mengikuti pelatihan agar memberikan pembaharuan ilmu di bidang penyimpanan rekam medis dan menggunakan <em>tracer</em> dan <em>outguide </em>agar mempermudah pekerjaan petugas dalam menyimpan berkas rekam medis.</p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/983 Evaluasi Implementasi Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit (SIMRS) Dengan Metode Task Technology Fit (TTF) Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Annisa Pekanbaru Tahun 2021 2022-12-10T16:10:26+00:00 Icha Melia Afianty. T [email protected] Nur Maimun [email protected] Liva Maita [email protected] <p>Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasi seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat. Metode Task Technology Fit (TTF) merupakan kesesuaian tugas teknologi untuk melihat seberapa besar suatu teknologi membantu seorang individual dalam melakukan tugas-tugasnya. Tujuan penelitian ini mengevaluasi implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan metode Task Technology Fit (TTF) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa Pekanbaru<br />Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ada 5 orang terdiri dari kepala rekam medis, penanggung jawab IT dan 3 orang petugas pendaftaran. Objek penelitian ini adalah SIMRS. Variabel yang diteliti adalah tugas (task), teknologi (technology), profil kesesuaian (fit profile) dan kinerja (performance) dalam metode evaluasi Task Technology Fit. Analisis data menggunakan analisis kualitatif berdasarkan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian SIMRS belum terintegrasi ke unit poliklinik, jaringan internet terkadang bermasalah, belum ada pelatihan dan sosialisasi khusus penggunaan SIMRS terhadap petugas, SIMRS belum membantu sepenuhnya dalam pembuatan laporan internal, kesulitan log in dan sistem error.<br />Kesimpulan implementasi SIMRS belum sepenuhnya berjalandengan baik dilihat dari variabel metode evaluasi Task Technology Fit. Sebaiknya pihak RSIA Annisa khusunya unit IT lebih memperhatikan lagi terkait pengoperasian SIMRS di rumah sakit. Petugas pendaftaran juga perlu lebih memperhatikan penggunaan SIMRS dengan sebaik-baiknya demi meningkatkan kinerja individu.</p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/986 Analisis Aspek Ergonomi Ruangan Filing Dalam Menjaga Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru Tahun 2022 2022-12-10T16:14:06+00:00 Putri Windy Azzahra Azzahra [email protected] Nur Maimun [email protected] Ahmad Hanafi [email protected] <p>Ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Berdasarkan survei awal yang di lakukan oleh peneliti di Ruangan Filing/penyimpanan di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru diperoleh informasi bahwa letak ruangan sempit, dimana berkas rekam medis sebagian di dalam kotak/kardus bertumpuk dibawah rak penyimpanan, Kebersihan ruangan penyimpanan juga kurang bersih nomor rekam medis hilang/sobek dikarenakan padatnya berkas rekam medis. Untuk mengetahui aspek ergonomi ruangan filling dalam menjaga kerahasiaan<br />dokumen rekam medis di rumah sakit bhayangkara pekanbaru tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Dengan melihat dari analisis aspek ergonomik ruangan filing dalam menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tahun 2022, Informan penelitian ini 2 orang, subjek dalam penelitian ini adalah 2 petugas rekam medis dan objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ruangan filing. Aspek ergonomi yang tidak sesuai yaitu ,sikap tubuh dalam bekerja tidak sesuai dengan standar, pengorganisasian kerja/pola waktu sudah sesuai dengan standar, pengendalian ligkungan kerja masih ada yang belum sesuai,penyebab kelelahan kerja yang tidak sesuai dengan standar, kesegaran jasmani dan musik sudah sesuai dengan standar. Masih banyak pengaruh aspek aspek ergonomi yang belum sesuai<br />dengan standar ergonomi, dan juga kurangnya kebersihan pada ruang filing.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong> </strong></p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) https://jom.htp.ac.id/index.php/rmik/article/view/993 Analisis Kelengkapan Pengisian Informed Consent Di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit X Batam 2022-12-16T14:51:50+00:00 Riza Suci Ernaman Putri [email protected] Retno Kusumo [email protected] Amelya Hanifah Larasati [email protected] <p>Kelengkapan persetujuan tindakan kedokteran (<em>informed consent</em>) sangat penting karena mempengaruhi aspek hukum rekam medis dan mutu rekam medis, sehingga diperlukan pelaksanaan yang maksimal untuk pengisian persetujuan tindakan kedokteran. Dari hasil observasi dan wawancara di Rumah Sakit X Batam bahwa pengisian formulir <em>informed consent</em> ada beberapa yang tidak terisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelengkapan pengisian <em>informed consent</em> di Rumah Sakit X Batam. Metode penelitian yang dipakai di penelitian ini memakai metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan checklist. Hasil penelitian menunjukan persentase kelengkapan lembar <em>informed consent</em> di Rumah Sakit X Batam pada identifikasi pasien lengkap sebesar 100 %. Sedangkan pada <em>informed </em>yang lengkap sebesar 70%, tidak lengkap sebesar 30%. Pada <em>consent </em>yang lengkap sebesar 77%, tidak lengkap sebesar 23%. Sedangkan pada keterbacaan lengkap sebesar 100%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu hasil analisis dari kelengkapan pengisian <em>informed consent</em> masih belum terisi lengkap. Jumlah dari persentase kelengkapan sebesar 87%, dan tidak lengkap sebesar 13%.</p> 2022-12-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)