Gambaran Pelaksanaan Triase di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Raja Musa Sungai Guntung Kabupaten Indragiri Hilir

https://doi.org/10.25311/jkh.Vol2.Iss2.821

Authors

  • Mia Purnama Sari Universitas hang tuah pekanbaru
  • T. Abdur Rasyid Universitas Hang Tuah Pekanbaru
  • Lita Lita Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Keywords:

IGD, Pelaksanaan, Triase

Abstract

Triase adalah proses peilahan pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisinya. Triase di Instalasi Gawat Darurat (IGD) bertujuan untuk memprioritaskan perawatan pasien di IGD dan menuntukan kasus true emergency atau false emergency. Banyaknya pasien yang datang ke IGD dengan kasus yang tidak gawat darurat, sehingga dapat berdampak pada overcrowding (kepadatan). Oleh karena itulah, triase menjadi penting dalam prioritas penanganan pasien di IGD. Indonesia saat ini belum memiliki sistem triase dengan standar nasional yang baku, sehingga tiap-tiap rumah sakit memiliki system triase yang berbeda seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Musa menggunakan triase warna. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pelaksaanaan triase di IGD RSUD Raja Musa Sungai Guntung Kabupaten Indragiri Hilir. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat IGD dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang diambil menggunkan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2021. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terkait pengetahuan, penerapan, dan sarana prasarana triase. Data penelitian disajikan dalam bentuk univariat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas perawat berusia 25-36 tahun, dengan lama bekerja mayoritas >5 tahun, dan sebagian besar berpendidikan terakhir S1+Ners. Mayoritas perawat merupakan pegawai honorer dan sebagian besar perawat pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan. Tingkat pengetahuan perawat mayoritas cukup sebanyak 6 (60%) orang, penerapan triase kurang baik sebanyak 6 (60%) orang, dan sarana prasarana tidak terstandar sebanyak 6 (60%) orang. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengetahuan perawat cukup, penerapan triase kurang baik, dan sarana prasarana tidak terstandar. Penelitian ini menyarankan rumah sakit melakukan pelatihan triase untuk meningkatkan   pengetahuan   dan   pelaksanaan   triase   serta menyediakan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan triase di IGD agar dapat optimal.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-09-01

How to Cite

Sari, M. P. ., Rasyid, T. A., & Lita, L. (2022). Gambaran Pelaksanaan Triase di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Raja Musa Sungai Guntung Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Keperawatan Hang Tuah (Hang Tuah Nursing Journal), 2(2), 194–204. https://doi.org/10.25311/jkh.Vol2.Iss2.821