Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Peran Jumantik Terhadap Kejadian DBD Di Kelurahan Labuhbaru Barat Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki
The Relationship between Environmental Sanitation and the Role of Jumantik on the Incidence of DHF in the Labuhbaru Barat Village, the Working Area of the Payung Sekaki Health Center
https://doi.org/10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.650
Keywords:
Kejadian DBD, Peran Jumantik, Penggunaan Kawat Kassa, Tempat penampungan airAbstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak 2 sampai dengan 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan (petechiae, lebam (echymosis) atau ruam (pura-pura). Kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun atau renjatan (Shock). Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan peran jumantik terhadap kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kelurahan LabuhBaru Barat Kota Pekanbaru. Jenis penelitian kuantitatif desain penelitian secara case Control. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kelurahan Labuhbaru Barat pada Bulan Maret 2021- April 2021. Populasi (1 : 2) terdiri dari 34 Kasus dan 68 Kontrol. Pengambilan sample teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data dengan cara menyebar kuesioner dan Observasi. Analisis yang digunakan Univariat dan bivariat dengan Uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%, α( alpha) <0,05 dan Proporsi Ods Ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara Peran Jumantik (p= 0,038) OR= 2.889, kawat kassa (p=0,035) OR =7.105 TPA (p= 0,042)OR= 2.648 dengan kejadian DBD. Saran meningkatkan mutu pelayanan di bidang informasi dan penyuluhan, untuk Stikes dapat menambah bahan bacaan tentang lingkungan, bagi Masyarakat untuk lebih peduli dan memperhatikan kegiatan pemberantasan DBD agar dapat mengurangi angka DBD di puskesmas Payung Sekaki.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by thevirus dengue and transmitted by the Aedes aegypti mosquito, which is characterized by a sudden fever of 2 to 7 days without a clear cause, weakness/lethargy, restlessness, heartburn, accompanied by signs of bleeding. on the skin in the form of bleeding spots (petechiae, bruising ( echymosis ) or rash ( faking). Sometimes nosebleeds, defecation of blood, vomiting blood, decreased consciousness or shock ( shock ). The aim of the study was to determine the relationship between environmental sanitation and the role of jumantics on The incidence of dengue fever in the Payung Sekaki Public Health Center, LabuhBaru Barat Village, Pekanbaru City. This type of research is quantitative, the research design is case control. The study was carried out in the Payung Sekaki Health Center Work Area, Labuhbaru Barat Village, March 2021-April 2021. : 2) with a sample of 102 consisting of 34 cases and 68 controls.sampling technique PurposiveSampling. Collecting data by distributing questionnaires and observations. The analysis used was Univariate and bivariate withTest Chi-Square with 95% confidence level, (alpha) <0.05 and Proportion of Ods Ratio. The results showed that there was a relationship between the role of Jumantik (p = 0.038) OR = 2.889, wire gauze (p = 0.035) OR = 7.105 TPA (p = 0.042) OR = 2.648 with the incidence of DHF. Suggestions to improve the quality of services in the field of information and counseling, for Stikes to add reading material about the environment, for the community to be more concerned and pay attention to DHF eradication activities in order to reduce the number of DHF in Payung Sekaki Public Health Center
Downloads
References
Adnan, A. B., & Siswani, S. (2019). Peran Kader Jumantik Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Kelurahan Tebet Timur Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 1-10.
Ardianti, W., & dkk. (2018). Determinan Kejadian Demam Bredarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya. Photon, 9(01), 111-134.
Dermala, S. (2012). Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Responden Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue ( Dbd ) Di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. Skription, 64.
Dewi. (2015). Hubungan tingkat pengetahuan ibu mengenai penyakit DBD terhadap kejadian DBD pada anak di RSUP. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
DinKes. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Riau. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Djunaedi. (2015). Demam Berdarah. Jakarta: Nuha Medika.
Gafur, A., & Saleh, M. (2013). Hubungan tempat penampungan air dengan keberadaan jentik Aedes Aegypti di perumahan dinas type E desa Motu kecamatan Baras Kabupaten Mamuju Utara. Jurnal Hygiene, 1(2).
Hariza, A. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Harlan, J., & Sutjiati, R. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Depok: Universitas GunaDarma.
Kartika, A. A., & Sukendra, D. M. (2018). Maya Index dan Karakteristik Lingkungan Area Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(4), 531-542.
Kemenkes RI, (2016). Modul Pengendalian DBD
Kemenkes, R. I. (2012). Profil data kesehatan Indonesia tahun 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 51-83.
Kemenkes. (2019). Profil Kementrian Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Nisa, W. D., Notoatmojo, H., & Rohmani, A. (2013). Karakteristik Demam Berdarah Dengue pada Anak di Rumah Sakit Roemani Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 1(2), 93-98.
Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.
Pekanbaru, D. K. (2016). Profil Kesehatan Kota Pekanbaru. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
Porogoi, V. D., & dkk. (2019). Hubungan Antara Peran Juru Pemantau Jentik Dengan Perilaku Keluarga Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Ranotana Weru. Jurnal Kesmas, 8(6), 11-25.
Prasetyani, R. D. (2015). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Journal Majority, 4(7), 61-66.
Purnama Sari, U. W. (2018). Hubungan Faktor Lingkungan Dan Perilaku Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Klagen Serut. Skripsi.
Putriyana. (2017). Hubungan Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda Kelurahan Tangkerang Tengah. Skripsi, Pekanbaru.
RI, K. (2010). Buletin Jendela Epidemiolgi. Jawa Barat.
Sari, U. w. (2018). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Peran Perilaku Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah kerja Puskesmas Klagenserut. Madiun.
Silvia, M. (2017). Hubungan sanitasi Lingkungan, Peran serta masyarakat dan Peran Serta Petugas Kesehatan Dengan Gejala DBD di Kelurahan Padang Terubuk Wilayah Kerja Puskesmas Senapelan. Skripsi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah, Pekanbaru.
Soewarno, S. A., & Kusumawati, A. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, 13(2), 24.
Suryani, E. T. (2018). Gambaran Kasus Demam Berdarah Dengue Di Kota Blitar Tahun 2015-2017. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(3), 260-267.
Tamza, R. B., Dr. Suhartono, M.kes, & dr.Dharminto,M.kes. (2013). Hubungan Faktor Lingkungan Dan Perilaku Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(April 2013), 94-100.
Wijirahayu, S., & Sukesi, T. W. (2019). Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(1), 19.
Yunita, J., Mitra, & Susmaneli, H. (2012). Pengaruh Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Komunitas, 1(4), 193-198.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Media Kesmas (Public Health Media)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.