HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE IBU RUMAH TANGGA DAN SARANA SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAPTA TARUNA TAHUN 2021

RELATIONSHIP BETWEEN PERSONAL HYGIENE OF HOUSEWIVES AND BASIC SANITATION FACILITIES WITH THE EVENT OF DIARRHEA ON CHILDREN IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS SAPTA TARUNA in 2021

https://doi.org/10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.512

Authors

  • Alvia Zulfita STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Nila Puspita Sari STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Sri Wardani STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Beny Yulianto STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Hayana Hayana STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Keywords:

Ketersediaan Jamban, Pengetahuan, Personal Hygiene, Penyediaan Air Bersih

Abstract

Kondisi rumah yang rapat sehingga sanitasi di lingkungan tersebut yang kurang baik dan tidak terjaga. Pembuangan limbah cair tidak memenuhi syarat seperti aliran pencuci piring tidak memiliki saluran khusus, kakus juga tidak memiliki bangunan yang tertutup sempurna dan bangunan jamban yang diseminisasi tidak sempurna sehingga adanya rongga yang akan mngakibatkan jamban terlihat kotor berpotensi menimbulkan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Sapta Taruna. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar secara berlebihan > 3kali sehari serta perubahan konsistensi tinja (menjadi cair atau setengah padat) dengan lendir maupun darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene ibu rumah tangga dan sarana sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sapta Taruna Tahun 2021. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Sapta Taruna Tahun 2021. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita umur 0 bulan - <5 sebanyak 393 ibu dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik “Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan α=5% (0,05) dan derajat kepercayaan CI= 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan personal higiene (OR sebesar 3,367 dan p 0,017), pengetahuan (OR sebesar 3,000 dan p = 0,031), dan tidak adanya hubungan penyediaan air bersih (OR sebesar 2,893 dan p = 0,107), ketersediaan jamban (OR sebesar 2,280 dan nilai p = 0,144). Diharapkan ibu  mengajarkan pada balitanya cara menjaga kebersihan diri terutama saat makan makanan dan minuman, setelah bermain, dan setelah buang air besar maupun buang air kecil

The condition of the house is tight so that the sanitation in the environment is not good and not maintained. Disposal of liquid waste does not meet the requirements such as the dishwasher does not have a special channel, the latrine also does not have a perfectly closed building and the latrine building is not properly disseminated so that there are cavities that will cause the toilet to look dirty, potentially causing diarrhea in the working area of ​​the Sapta Taruna Health Center. Diarrhea is a condition in which a person defecates excessively > 3 times a day and changes in the consistency of the stool (to be liquid or semi-solid) with mucus or blood. This study aims to determine the relationship between the personal hygiene of housewives and basic sanitation facilities with the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of ​​the Sapta Taruna Health Center in 2021. The location of this research was carried out in the Sapta Taruna Health Center Work Area in 2021. The time of the study was carried out in February 2021. This research is an observational quantitative analytic study with a cross sectional research design. The population of this study were mothers who had toddlers aged 0 months - <5 as many as 393 mothers with a total sample of 80 respondents. In this study, the researcher used the “Purposive Sampling” technique. The data was collected using a questionnaire, the data were analyzed using the chi-square statistical test with a significance level of =5% (0.05) and a degree of confidence CI= 95%. The results showed that there was a personal hygiene relationship (OR was 3.367 and p 0.017), knowledge (OR was 3,000 and p = 0.031), and there was no relationship between clean water supply (OR was 2.893 and p = 0.107), latrine availability (OR was 2.280 and p value = 0.144). Mothers are expected to teach their toddlers how to maintain personal hygiene, especially when eating food and drinks, after playing, and after defecating or urinating.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Khasanah, U., Tingkat, H., Ibu, P., & Balita, P. (2015). Uswatun Khasanah, G.,.

Notoatmodjo, S. 2003. IlmuKesehatanMasyarakat. Jakarta :RinekaCipta

Nugrahani Sidhi, A., Raharjo, M., Astorina Yunita Dewanti Bagian Kesehatan Lingkungan, N., & Kesehatan Masyarakat, F. (2016). Adiwerna Kabupaten Tegal. 4, 2356–3346. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Riau, D. K. P. (2018). Profil Kesehatan Riau.

Sarah Safira1, Nurmaini2, S. D. 1Mahasiswa. (2018). Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene Dan Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan. 2015(May), 2–3.

Published

2022-04-30

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>